Aceh Utara - Wali Nanggroe Teungku Malik Mahmud Al Haytar bersama sejumlah ulama kharismatik Aceh, melakukan peletakan batu pertama pada pengembangan pembangunan masjid besar Sultan Malikussaleh di desa Mancang, Kecamatan Samudera, Aceh Utara, senin ( 13/12/2021)
Pengembangan bangunan masjid tersebut akan dilakukan dilahan seluas 3.200 meter persegi, dengan luas bangunan 2.967 meter persegi
Baca juga:
Dini Hari, Melepas Teman Berhaji
|
Ditargetkan pembangunan tersebut akan menghabiskan anggatan sebesar 60 Milyar rupiah, dari swadaya masyarakat, para tokoh, hingga bantuan pemerintah
"Rencananya pengembangan bangunan masjid ini akan rampung pada lima tahun kedepan", kata Teungku Idrus selaku bidang perencanaan masjid Sultan Malikussaleh kepada wartawan
Baca juga:
Tony Rosyid: Dawuh Mbah Moen
|
Nama masjid ini diambil dari nama tokoh penting dalam sejarah peradaban islam di Nusantara, yakni Sultan Malik As-Shalih atau yang saat ini dikenal sebagai Sultan Malikussaleh
Sesuai dengan namanya, masjid ini juga akan dijadikan sebagai destinasi wisata religi sejarah kejayaan kerajaan Samudera pasaii, yang merupakan kerajaan islam pertama di Nusantara
Dengan adanya pengembangan bangunan masjid Sultan Malikussaleh ini Wali Nanggroe Teungku Malik Mahmud Al Haytar berharap, agar masyarakat aceh dapat mengenan peradaban islam di aceh
"Saya harapkan dengan diletakkan batu pertama pembangunan masjid Sultan malikussaleh ini, masyarakan dapat mengenan peradapan islam diaceh serta mampu membangun masa depan aceh yang lebih sejahtera, " sebut mantan perdana menteri Gerakan Aceh Merdeka itu
Sementara itu, wakil bupati Aceh Utara Fauzi Yusuf menyampaikan, agar masyarakat dapat membantu pembangunan masjid besar Sultan Malikussaleh
Menurutnya, saat ini jumlah masjid di Kabupaten aceh Utara sekitar 405 masjid, dari 852 desa yang ada di Kabupaten tersebut